Kamis, 03 September 2009
Nampak muka yg berseri-seri, riang dengan senyum manis semanis madu. Jangankan tawanya, ceritanya pun akan indah didengar. Kayaknya itu sedekit penggalan kata-kata bagi seseorang yang sedang dimabuk cinta.
sakit hati, kayaknya ini kata-kata yang tak menyenangkan. tapi itulah kenyataan yang sering dialami anak cucu Adam. wow...kayak rekayasa aja dalam mengarungi hidup. Akhir-akhir in aku sering dapati sahabat-sahabat yang mengalami nasib hampir sama dengan resahku.
Tak plak, kadang susah dimengerti harus gimana dan bagamana? kisah satu ini mungkin bisa mengantar kita sedikit memahami arti kesetiaan...
Seorang teman yang aku kenal bahkan sudah seperti saudara aku sendiri. Dalam keseharianku bersamanya tak pernah telintas dalam pikiranku, kalau dia menaruh hati juga pada seseorang. Tapi aku anggap wajar saja sebagai manusia normal, pasti akan merasakan namanya jatuh hati pada lawan jenisnya. Sedikit demi sedikit aku ketahui hubungan itu, Rupanya temanku ini benar2 mengalami "Firts Love". Sejak bertemu sang bidadari pujaan hatinya di Pesantren sampai sekarang. Gadis itu membuat hatinya tak pernah jatuh cinta pada siapapun selama cintanya itu masih ada. Meskipun banyak cewek yang rela bekorban demi mendapatkan cintanya.
Nampaknya memang susah dilukiskan dan diucapkan lewat kata-kata. Tapi sayang sungguh sayang, rupanya dibalik kebahagiaan itu tersimpan rasa yang membingungkan. Keduanya tidak pernah tau kalo saling mengharapkan. Sampai akhirnya 11 Desember ditahun ini, jadi mimpi buruk bagi keduanya…
Ditelpon mereka hanya membicarakan kisah mereka berdua, tanpa tak ada satu pun yang berani mengungkapkan persaannya masing2. Hanya sepenggal harapan menunggu waktu yang terbaik buat menyatakan semuanya. Menunggu dan menunggu dan setetes harapan, akhirnya apa yang terjadi??
Telpon si co di sore hari itu merupakan jadi hari paling menyakitkan dan takkan terlupakan buat selamanya. Dengan simak si cowok mendengarkan dan menjawab pertanyaan si cewek. Rupanya hanya tetesan air mata yang bisa dilakukan si cowok. Cewek tumpuan hatinya tak lama lagi akan jadi pendamping orang lain.
Telpon itu rupanya tangisan dan rasa sakit yang mengiris bagi sicowok. Apa yang harus aku lakukan?? apa?? tolong saya?? Rupanya benar sakit hati itu ada!
Itulah kata-kata temanku ke aku. Akhirnya kami pun terdiam beku. Aku juga tak bisa memberikan jawaban, sebab aku pernah mengalami hal yang serupa, cuman waktu dan pelakunya yang beda.
Hanya sedikit kata2 yang aku ucapkan, teman... ini mungkin ujian Allah kepada kita, kepada orang-orang yang kita cinta, akan ada pengantinya yang lebih baik yakin itu!
Kisah ini benar adanya dan mungkin sebagian temanku akan mengatakan ini kisah aku. Bukan! Ini kisah salah satu sahabatku yang kebetulan kejadian terakhirnya aku sempat bersama dan menemani dalam kesedihannya….
Kenapa aku angkat dalam tulisan? Aku hanya ingin berpesan beberapa hal yang mungkin ada mamfaat sebagai renungan bersama…
Tak plak, kadang susah dimengerti harus gimana dan bagamana? kisah satu ini mungkin bisa mengantar kita sedikit memahami arti kesetiaan...
Seorang teman yang aku kenal bahkan sudah seperti saudara aku sendiri. Dalam keseharianku bersamanya tak pernah telintas dalam pikiranku, kalau dia menaruh hati juga pada seseorang. Tapi aku anggap wajar saja sebagai manusia normal, pasti akan merasakan namanya jatuh hati pada lawan jenisnya. Sedikit demi sedikit aku ketahui hubungan itu, Rupanya temanku ini benar2 mengalami "Firts Love". Sejak bertemu sang bidadari pujaan hatinya di Pesantren sampai sekarang. Gadis itu membuat hatinya tak pernah jatuh cinta pada siapapun selama cintanya itu masih ada. Meskipun banyak cewek yang rela bekorban demi mendapatkan cintanya.
Nampaknya memang susah dilukiskan dan diucapkan lewat kata-kata. Tapi sayang sungguh sayang, rupanya dibalik kebahagiaan itu tersimpan rasa yang membingungkan. Keduanya tidak pernah tau kalo saling mengharapkan. Sampai akhirnya 11 Desember ditahun ini, jadi mimpi buruk bagi keduanya…
Ditelpon mereka hanya membicarakan kisah mereka berdua, tanpa tak ada satu pun yang berani mengungkapkan persaannya masing2. Hanya sepenggal harapan menunggu waktu yang terbaik buat menyatakan semuanya. Menunggu dan menunggu dan setetes harapan, akhirnya apa yang terjadi??
Telpon si co di sore hari itu merupakan jadi hari paling menyakitkan dan takkan terlupakan buat selamanya. Dengan simak si cowok mendengarkan dan menjawab pertanyaan si cewek. Rupanya hanya tetesan air mata yang bisa dilakukan si cowok. Cewek tumpuan hatinya tak lama lagi akan jadi pendamping orang lain.
Telpon itu rupanya tangisan dan rasa sakit yang mengiris bagi sicowok. Apa yang harus aku lakukan?? apa?? tolong saya?? Rupanya benar sakit hati itu ada!
Itulah kata-kata temanku ke aku. Akhirnya kami pun terdiam beku. Aku juga tak bisa memberikan jawaban, sebab aku pernah mengalami hal yang serupa, cuman waktu dan pelakunya yang beda.
Hanya sedikit kata2 yang aku ucapkan, teman... ini mungkin ujian Allah kepada kita, kepada orang-orang yang kita cinta, akan ada pengantinya yang lebih baik yakin itu!
Kisah ini benar adanya dan mungkin sebagian temanku akan mengatakan ini kisah aku. Bukan! Ini kisah salah satu sahabatku yang kebetulan kejadian terakhirnya aku sempat bersama dan menemani dalam kesedihannya….
Kenapa aku angkat dalam tulisan? Aku hanya ingin berpesan beberapa hal yang mungkin ada mamfaat sebagai renungan bersama…
- Rasa saling mencintai antara lawan jenis itu pasti ada, tapi kesetiaan pada satu orang itu yang sulit didapatkan. Sebab hati itu gampang berubah.
- Di saat mencintai seseorang, jangan simpan dihatimu hingga akhirnya kamu akan meneteskan airmata karna dia menjadi milik orang tau meninggal tanpa dia tau perasaanmu.
- Sakit hati itu pasti ada, jangan orang lain yang menyakiti kita. Orang terdekat kita pun pasti pernah menyaki kita.
- Buat si Ce, "Tidak semua Co sanggup meneteskan air matanya untuk seorang perempuan. HARGAILAH MEREKA..
- Buat si Cowok, "Ce yang jatuh cinta kepada seorang Co, maka si co itu akan senantiasa ada di fikirannya walaupun dia sedang keluar dengan co lain.
Label: Sekedar Bertanya
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar