Kamis, 03 September 2009
"Hargai Cinta" Pasti pernah jatuh cinta kan??. Biasa aja deh, semua orang pasti pernah merasakan. Cuman porsinya beda. Artinya lain orang lain caranya, lain juga jalannya. Tapi tidak jarang kok ada yang sama. Depinisinya aja beda2. Yg jelas topik satu ini tidak ada habisnya & paling enak diperbincangkan, sampai2 lupa makan & tidur :D.
Pernah gk hargai cinta?? Hargai donk, itu pemberian Allah lo, jangan disia2kan. Jangan malah karna putus cinta, semua orang disalahkan, bahaya!!! Bisa2 semua orang benci sama kamu. Lagian cinta semacam itu tdk dibenarkan. Kalo betul cinta, sayang- sampai rindu. Langsung nikah aja, biar lebih sret cintanya. Soalnya klo blom nikah takut kecolongan sama setan. bisa gawat, malu-maluin ortu.
Nah, tanam donk rasa malu. Agama mengajarkan cinta, malah dikatakan fitrah, tapi jgn disalah artikan.
Coba liat sinetron2 yg diputar ditv, sedihnya orang tua yang tau kalo anaknya blom punya pacar. Seakan orang tua itu tidak berhasil membesarkan si anak. Atau memang dunia sekarang sudah tua, atau jati diri keberagamaan kita yang sudah lenyap??
Kita perlu perhatin dengan keadaan ini, jangan anggap biasa aja. Dari generasi kegenerasi ada lingkungan yang berbeda sesuai dengan perubahan zaman dan semakin canggihnya teknologi, wajar saja perubahan semacam ini terjadi. Manusia kan makhluk yang tak pernah puas dengan apa yang dimiliki.
Aneh tapi nyata, itulah yang terjadi. Segala yg haram semakin tersamarkan, bahkan yang halal saja sudah jadi pertanyaan. Mengutip apa yang pernah dipaparkan oleh Bapak Quraish Shihab ketika beliau ditanya bagaimana mendidik anak yang benar??Baliau menjawab, bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang memahami jiwa anaknya, dengan artian orang tua mendidik seorang anak sesuai dengan perkembangan zaman dan sesuai hobby seorang anak tanpa keluar dari koridor agama. Dalam artian tidak semua anak harus dididik dalam sebuah pesantren sehingga akhlaknya bagus, atau seorang anak anak harus jadi seperti orang tuanya, baik sifat, prilaku, bahkan pendidikan yang dialaminya. Sebab klo demikian seolah-olah anak tersebut terlambat dilahirkan. Seharusnya dia lahir ketika orang tua si anak dilahirkan.
Nah, kalau demikian halnya. Kita perlu kembali melihat sejauh mana nilai-nilai kebajikan yang kita sudah tanamkan. orang tua terhadap anaknya, Teman terhadap temannya, saudara dengan saudaranya, sampai hidup bertetangga. Tanamkan nilai cinta. Cinta karna Allah.
Bagi sebagian remaja sekarang, sadarilah bahwa Allah memanamkan rasa cinta dalam setiap hati seseorang, itu untuk kamu mengenal siapa yang menciptakan kamu, melestarikan lingkungan, dan menjaga populasi makhluk hidup dengan jalan yang sudah di tetapkan dan diatur-Nya.
Jangan sampai semuanya "Pergi Tanpa Pesan Hilang tak berkesan" dalam dirimu, Mana Hatimu?? Jangan sampai penyesalan datang dan akhirnya tinggal "Air mata Bawang".
Semoga bermamfaat.....
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar